Selasa, 20 Februari 2018

ODOP for Writer Wanna Be



Anak kecil itu telah jatuh cinta pada buku-buku. Setiap istirahat disempatkannya ke perpustakaan sekolah membaca bermacam cerita yang disuguhkan oleh buku-buku usang. Dia suka berkelana dengan imajinasinya setiap ada kisah-kisah yang menarik hatinya. Dia pun mulai membuat kisahnya sendiri, ditulis dalam bukunya menggunakan pensil. Jika sudah jadi, dia minta kawannya membacanya. Bagus! Komentar dari kawannya sudah cukup membuatnya puas. Cerita-ceritanya pun tersimpan rapi dalam buku tulis, tertumpuk, hilang, musnah di tempat sampah.

Anak kecil itu kini telah dewasa, secercah harapan masa kecilnya untuk menjadi penulis sempat tertimbun dalam-dalam di sudut hatinya. Dia masih suka menulis, meski hanya dalam status facebook. Hingga suatu hari dia bertemu dengan sebuah komunitas para penulis yang bernama One Day One Post (ODOP). Impiannya sewaktu masih kecil kembali menyeruak. Allah telah mempertemukannya dengan orang-orang yang akan membimbingnya mewujudkan cita-cita kecilnya. Sebuah impian yang tertimbun oleh tuntutan dan kesibukan tiada habis. Kesibukan yang dia lakukan meskipun bukan di sana passionnya, tapi sekarang dia ingin kembali meniti impian kecilnya, dia bahagia.

Di ODOP begitu banyak master di bidang kepenulisan yang ikhlas berbagi ilmunya, semoga menjadi amal jariyah bagi mereka. Gadis kecil, yang kini telah dewasa, yakni aku, menikmati setiap proses yang diterapkan di ODOP. Ibarat Gatot Kaca yang ditempa dalam kawah Candradimuka, maka aku menulis sebuah tulisan setiap hari, agar terbiasa dan kelak menemukan gaya kepenulisan yang paling nyaman bagiku dan bagi pembaca. "Jika kau telah menulis semudah mengoleskan selai di atas roti, maka kau telah menemukan gaya kepenulisanmu," quote dari Uncle Ik.

Setiap hari aku juga diwajibkan blog walking, yakni berkunjung ke blog kawan-kawan dan para PJ di ODOP agar bisa belajar dan menambah referensi dari berbagai macam gaya kepenulisan. 3 kali dalam seminggu akan ada bedah tulisan di grup planet, dimana tulisan para peserta akan dikuliti dan dicari kekurangannya, dari sana aku juga mendapat banyak ilmu baru. Dan yang paling mengasyikkan ketika ada materi di grup besar, ilmu keren dari para master kepenulisan diberikan cuma-cuma, banyak sekali harta karun ilmu yang kudapatkan.

Jika kawan-kawan yang kebetulan tersesat di blogku memiliki keinginan yang sama denganku, grup ODOP sangat recomended menjadi jembatan bagi para writer wanna be. Semangat dari kawan-kawan dengan passion yang sama akan menjadi salah satu bahan bakar ketika semangatku mulai meredup. Berbincang dan bercanda di grup menjadi kesenangan tersendiri yang akan mengakrabkan dan menjadikan peserta seolah keluarga. Jadi kurang apa lagi? Disinilah aku, tunggu beberapa tahun lagi, insyaallah salah satu tulisanku akan mejeng di toko buku ;).

#Onedayonepost #ODOPbatch5 #Tantangan5

20 komentar:

  1. Aamiin. Semoga bisa nerbitin buku ya bunda.
    ODOP the best bangetlah, bunda juga tulisannya keren ^_^

    BalasHapus
  2. Wah tulisannya bagus...ngeflow banget. Ini hasilnya empat pekan ya?

    Awesome 😉

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mas, hasil 4 pekan digodog di kawah candradimuka😂😂

      Hapus
  3. Aamiin semoga impian kita terwujud bersama~

    BalasHapus
  4. Aamiin Allahuma aamiin semoga semua Impian kita terwujud ya

    BalasHapus
  5. Amiiin mbak leska. Saling mendoakan ya. Mudah2an bukuku ikutan mejeng disamping bukunya mbak . 😁😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin.. Semangat mbak Aisyah, qta lulus bareng💪

      Hapus
  6. Semangatttttt maaak. Saling menyemangati ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya maakk ayo semangaatt, qta lulus bareng yuk💪💪

      Hapus
  7. Semangat terus ya mbak Leska :)
    Terharu baca tulisannya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaa mbak Aisyah, tulisannya mbk Aisyah juga keren👍

      Hapus
  8. Amin...
    Semoga terwujud...terus semangat..

    BalasHapus