Jumat, 23 Februari 2018

Bedah Tulisan, Siapa Takut?



Salah satu program ODOP di grup planet Merkurius yang ditunggu-tunggu adalah bedah tulisan. Sudah hampir semua anggota dibedah tulisannya, termasuk saya beberapa pekan yang lalu. Jika ditanya bagaimana kesan saya saat dibedah tulisannya? saya excited! Saya senang ketika kesalahan-kesalahan yang saya buat tanpa saya sadari ketika menulis, dibedah dan ditunjukkan pada saya bagaimana seharusnya. Ketika ada yang tambah baper, saya tidak termasuk, karena alhamdulillah rekan-rekan di grup saya mengkritik dengan cara yang santun. Terima kasih kepada pak Agus, mbak Eka, mbak Floren, mak Renee, mbak Hanum, dan mbak Aisyah yang telah memberikan kritik dan saran membangunnya, serta mak Nurul yang ikut meramaikan. Saya semangat saat malam tulisan saya dibedah, suasananya ramai di grup dan banyak candaan di antara kami sehingga suasana tidak melulu serius.

Bedah tulisan dimulai oleh mbak Hanum sebagai moderator, saya diminta memperkenalkan diri lantas men-share tulisan saya yang akan dibedah. Saya memilih tulisan berjudul Menerima Takdir Tuhan sebagai bahan bedah tulisan. Langsung saja satu-per satu anggota grup memulai kritik dan sarannya. Mbak Hanum memberi masukan terkait EBI dan pengulangan kata, disarankan agar menggunakan kata yang berbeda. Pak Agus yang paling banyak memberi masukan, dimulai dengan adanya onomatope, disarankan untuk menghindari penggunaannya. Lalu beliau mengkritisi tentang EBI serta ketidak runutan cerita, ada cerita yang terkesan masih lompat. Deskripsi kejadian harus diperjelas lagi hingga sedetail mungkin sehingga pembaca tidak ambigu. Mbak Floren mengkritisi adanya serangan 'aku', serta menyarankan agar jika menggunakan bahasa daerah sebaiknya disertai terjemahan dalam tanda kurung.

Tidak selesai sampai disitu, mbak Eka turut serta memberikan masukan deskripsi peristiwa yang pas di salah satu adegan dalam cerita saya yang masih ambigu. Kemudian mbak Aisyah memberikan kritik terkait EBI dan mengingatkan agar tidak melakukan serangan 'aku' sehingga kalimat lebih efektif. Yang membuat saya besar kepala ketika mbak Aisyah berkomentar, "Deskripsinya bagus dan alurnya rapi. Semangat mbakk. Jangan bersin aja," yang kemudian disepakati oleh mak Floren. Alhamdulillah, saya senang ada yang mengapresiasi tulisan saya, sebagai penulis pemula pujian ibarat pupuk yang menyemai semangatnya untuk istiqomah menulis. Lantas mbak Renee datang dan mulai memberikan kritik sarannya. Beliau mengkritisi penggunaan tanda baca dalam dialog saya yang masih salah. Selain itu di awal paragraf, menurut mbak Renee saya sudah memberikan emosi yang seharusnya menjadi ending cerita sehingga pembaca tidak penasaran isi cerita selanjutnya.

Alhamdulillah setelah 2 jam bedah tulisan mulai jam 20.00 sampai jam 22.00 selesai juga tulisan saya dikuliti. Banyak sekali pelajaran yang bisa saya ambil dalam bedah tulisan malam itu. Sayang sekali bedah tulisan di grup planet hanya dilaksanakan satu putaran, masing-masing peserta hanya mendapatkan sekali kesempatan tulisannya dibedah. Padahal saya mendapatkan banyak ilmu setiap momen bedah tulisan. Ada berbagai macam tulisan yang disajikan oleh para peserta. Dan dari tulisan yang bermacam-macam itu saya sering mendapatkan ilmu baru yang bisa saya terapkan dalam tulisan saya. Overall saya bersyukur ada di grup ODOP planet Merkurius ini. Saya berharap ke depan tulisan saya bisa semakin baik dan tidak mengulangi kesalahan yang sama.

#Onedayonepost #ODOPbatch5

2 komentar:

  1. Aku ng endi yo pas iku mak?? Koyoke aku wis terlalu tersepona karo ceritane ya. *Alasan*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sampeyan bilang sudah gak kuat nerusin baca ceritaku mbak..wedi nangis bombay😂

      Hapus