Selasa, 17 April 2018

Balasan Surat Cintaku



Saat itu dia baru pulang kantor, setelah selesai bersih diri saya iseng bertanya, "sudah baca surat cinta umi di status fb?” aku merujuk pada tulisan yang berjudul 'Being in love with you'. Suami menjawab, “sudah,” lalu saya bilang, “bales donk.”
Suamipun berkata “Tak jawab gini aja ya, terima kasih sayang”
“Gak mauu, awas ya kalo gitu doang jawabnya” tukas saya. “Pokoknya harus bikin surat cinta panjang kayak suratnya umi!” tambah saya sambil menggigit tangannya karena gemas, disambut tawa gelinya dan wajah meringis karena sakit.

Hari demi hari surat cinta tak kunjung berbalas, saya pun menyampaikan kegalauan di grup matrikulasi IIP yang memberikan tugas menulis surat cinta pada suami dan meminta balasannya. Setelah sharing dan melihat berbagai macam tanggapan para suami atas surat cinta istrinya, maka saya menyadari bahwa memang benar wanita dari venus dan pria dari mars. Tentu saja ini hanya perumpamaan, karena pada umumnya suami sangat hemat dalam berkata-kata, pun dalam bahasa tulisan. Hanya seribu satu yang bisa mengungkapkan keinginan dan perasaan dengan rangkaian kata atau tulisan yang panjang. Dan suami saya termasuk dalam seribu laki-laki yang miskin kata-kata.

Baiklah, saya mulai bisa menerima kenyataan hingga saya teringat satu hal.
Sehari setelah saya buat surat cinta untuk suami saya, tiba-tiba dia berkat, “Umi, kapan hari kan abi menawarkan mau ikut abi seminar di Jakarta atau Bandung. Insyaallah kita jadi ke Bandung.” “Waa...yeaay,” ujar saya girang bukan kepalang.
“Abi tau umi suka jalan-jalan, kalau ke Jakarta paling ya gitu-gitu saja, makanya abi pilih ke Bandung,” tambahnya.
Ah so sweet... Suami saya memang tidak pandai berkata-kata, tapi dia selalu sukses menunjukkan cinta dengan perbuatan yang membuat saya kembali jatuh cinta padanya lagi dan lagi... Alhamdulillah :)

#kelasFiksi
#ODOPbatch5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar