Rabu, 14 Maret 2018

Bintang 3mm - Overshoot

Overshoot


H-7 lomba robot KRI akan dilaksanakan di UI, Ahmad dan kawan-kawannya mulai bersiap apa saja yang mereka butuhkan menjelang perlombaan. Beberapa kali mereka harus melakukan uji coba dan presentasi kepada para dosen yang akan menilai dan memberikan evaluasi serta masukan. Banyak revisi yang harus mereka lakukan, yang artinya tentu saja membuat coding lagi atau bahkan bongkar pasang body robot dan rangkaian elektronika. Namun jika semua itu demi perbaikan mereka rela melaksanakannya.

"Ahmad, tolong coding-annya kamu buat supaya robot ini bisa mendeteksi halangan sejauh 10 cm dan segera menghindar. Kita butuh kecepatan 10 cm/s supaya bisa menyelesaikan tantangan dengan cepat. Pergerakan mulai dari gerak lurus, belok, dan mematikan api harus dilakukan dengan kecepatan maksimum tanpa menimbulkan tabrakan," jelas pak Lukman panjang lebar.
"Baik pak," jawab Ahmad sambil memutar otak, dia harus menyesuaikan permintaan dengan program yang sudah jadi.
"Hari dan Deni, kemarin waktu presentasi robot sempat mogok. Kalian harus mencari penyebab dan penyelesaiannya. Jangan sampai hal itu terjadi waktu perlombaan," instruksi pak Lukman kepada Hari dan Deni yang bertanggung jawab di kerangka robot dan rangkaian elektronikanya.
"Samsul, kamu fokus bantu Ahmad saja supaya permasalahan program bisa segera diselesaikan," ujar pak Lukman lagi.
"Baik Pak," jawab Hari, Deni, dan Samsul.
"Bagus, waktu kita tak banyak lagi. Tolong jadikan tim ini sebagai prioritas kalian," tutup pak Lukman.

Ketegangan tim robot semakin memuncak. Ahmad dan kawan-kawannnya hampir-hampir tidak pulang ke rumah atau ke kosan mereka. Mereka terus bekerja menyelesaikan robot yang akan dilombakan, berhenti hanya untuk makan, ke toilet, shalat, atau kuliah. Bahkan tidur mereka sangat kurang, tak jarang mereka lembur sampai lewat tengah malam.

"Matamu sudah kayak panda, Mad," kelakar Deni pada Ahmad.
"Ngaca dulu sebelum ngomong," balas Ahmad tak mau kalah.
"Kita ini sudah kayak gembel ya, makan gak tentu, tidur beralaskan tikar, jarang mandi, wkwk," ujar Hari disambut gelak tawa kawan-kawannya.
"Aku pulang juga selalu kena omelan emak," ujar Samsul sambil meringis. Mereka menertawai hidup mereka yang makin mengenaskan.

"Eh, tiket dan akomodasi di UI sudah beres apa belum?", tanya Hari mengingatkan.
"Itu tugas Samsul, Har," jawab Deni.
"Sudah mas, kita naik kereta bisnis sehari sebelum pembukaan. Nginep di apartemen," jawab Samsul mantap.
"Sipp deh," ujar Hari, Deni, dan Ahmad bersamaan.

Handphone Ahmad tiba-tiba berdering. Ahmad mengangkatnya lalu seketika itu wajahnya menjadi pucat.
"Aku harus pulang sekarang, bapakku kena serangan stroke lagi. Sekarang di UGD," ujar Ahmad panik sambil membereskan barangnya. Kawan-kawan Ahmad melongo, antara kaget dan pikiran tentang deadline lomba yang kurang sepekan menari di kepala mereka.
"Semoga bapakmu cepat sembuh ya," ujar Hari.
"Iya, makasih. Aku duluan," jawab Ahmad cepat.
"Hati-hati, Mas," sahut Samsul.
"Ntar kita juga nyusul insyaallah," tambah Deni yang disambut anggukan Ahmad yang segera berlari keluar gedung.

#Onedayonepost #ODOPbatch5 #Tantangan7&8

Tidak ada komentar:

Posting Komentar