Jumat, 09 Maret 2018

Bintang 3 mm - Stack Overflow

Stack Overflow


Hari-hari menjadi mahasiswa di PENS mulai dijalani Ahmad. Seperti kebiasaannya sebagai orang melankolis, dia berusaha melakukan yang terbaik saat menjalani kehidupan di perkuliahan. Ada kalanya dia merasa begitu mudah menjalani sebuah mata kuliah, ada juga yang sedikit menyusahkannya. Semuanya dia lalui dengan penuh syukur mengingat bagaimana perjuangannya saat mencari kampus.

Tak terasa satu semester telah dijalani Ahmad. Nilai setiap mata kuliah yang diambilnya pun keluar. Dia puas dengan nilainya, rata-rata menunjukkan angka A, AB, atau B, namun ada satu mata kuliah yang menunjukkan nilai C. Ahmad mengernyitkan dahinya, dia merasa tidak kesulitan memahami dan mengerjakan tugas maupun ujian di mata kuliah tersebut. Karena hal itu Ahmad pun menemui dosen yang mengajar di mata kuliah itu dan menyampaikan keberatannya.

"Maaf pak Sony, saya selama mata kuliah Sistem Digital sudah memahami dan mengerjakan tugas maupun ujiannya dengan baik. Saya rasa ada kesalahan dalam memberi nilai untuk saya Pak," Ahmad memulai percakapan dengan dosennya.
"Coba saya lihat daftar nilaimu. Ada satu tugas yang tidak kamu kumpulkan," ujar pak Sony.
"Tapi seingat saya tidak pernah bolong mengumpulkan tugas Pak," Ahmad mencoba berargumen.
"Coba nanti saya periksa lagi," jawab pak Sony mengakhiri pembicaraan.

Ahmad tidak puas dengan jawaban dosennya. Dia mencari dalam folder tugas di laptop tempatnya menyimpan arsip perkuliahan. Di mata kuliah Sistem Digital dia sudah membuat seluruh tugas, lantas dia menghadap kembali kepada pak Sony.
"Pak, mohon maaf sudah mengganggu waktu Bapak. Saya sudah memeriksa arsip tugas saya dalam mata kuliah ini dan lengkap Pak. Jika Bapak berkenan akan saya kumpulkan ulang tugasnya yang terlewat," ujar Ahmad hati-hati.
"Ya kamu kirim ke email saya," jawab pak Sony.
Keesokan harinya Ahmad memeriksa kembali nilainya dan di mata kuliah Sistem Digital ternyata sudah berubah menjadi B. Ahmad tersenyum puas.

Semester kedua di PENS dijalani Ahmad tanpa kendala yang berarti. Pada dasarnya dia memang memiliki otak yang encer ditambah dengan sifat perfeksionis yang menghendaki segalanya rapi dan teratur. Hanya ada satu ganjalan di hatinya, mimpi untuk kuliah di jurusan kedokteran masih belum sepenuhnya padam. Diam-diam Ahmad masih menyimpan asa dan ingin mencoba ikut SPMB di periode mendatang. Oleh karenanya Ahmad menyempatkan belajar persiapan ujian masuk perguruan tinggi di sela-sela mengerjakan tugas perkuliahan.

Akhirnya waktu ujian SPMB yang ditunggu-tunggu pun tiba. Ahmad kembali mengikuti ujian tersebut dengan jurusan kedokteran sebagai pilihan pertama dan teknik industri di pilihan kedua. Ketika hasil SPMB diumumkan sekitar sebulan kemudian, ternyata Ahmad lolos pilihan kedua yakni Teknik Industri ITS. Ahmad senang sekali, namun dia mempertimbangkan antara melanjutkan kuliah di PENS atau mengambil jurusan Teknik Industri ITS. Di lain sisi karena nilainya yang bagus sejak semester pertama, Ahmad mendapat beasiswa dari PENS sehingga bebas biaya di semester berikutnya. Kedua pilihan menjadi dilema baginya.

Ahmad meminta pertimbangan orang tuanya dan setelah membuat pertimbangan mereka menganjurkan agar Ahmad bertahan serta melanjutkan kuliah di PENS saja. Kedua orang tuanya berpendapat, asal dia bisa berprestasi di PENS maka kesempatan untuk berhasil juga tidak kalah dibanding lulusan perguruan tinggi lainnya. Ahmad pun shalat Istikharah, memohon kemantapan hati kepada Allah SWT. Menjelang pergantian semester akhirnya Ahmad memutuskan untuk tetap fokus di PENS dan berusaha mengukir prestasi di kampus ini.

#Onedayonepost #ODOPbatch5 #Tantangan7&8

Tidak ada komentar:

Posting Komentar