Sabtu, 17 Maret 2018

Bintang 3 mm - Return (0);

Return (0);


Di sebuah gedung yang besar di kampus UI telah ditata menjadi arena lomba robot KRI dengan berbagai rintangan sesuai dengan jenis robotnya. Arena perlombaan robot soccer dibuat semacam lapangan bola mini. Arena perlombaan robot seni berupa lapangan mini tempat para robot tampil unjuk gigi. Arena perlombaan pemadam api, yakni robot yang dikerjakan tim Ahmad berupa labirin dengan beberapa ruangan yang telah ditaruh sebuah lilin untuk dipadamkan. Dan terakhir adalah arena robot tracking line berupa lapangan mini yang dilengkapi garis putih berkelak kelok sebagai track yang akan dilintasi oleh robot-robot peserta lomba.

Hari pertama menjadi kesempatan untuk para peserta melakukan tes lapangan, mencoba robotnya di arena yang disediakan dengan tantangannya yang dibuat cukup rumit. Di sana tim Ahmad juga sekaligus mengamati robot tim lawan, mencatat kelebihan dan kekurangannya untuk kemudian dijadikan perbandingan agar robot timnya bisa lebih baik. Setelah melakukan tes lapangan dan mendapatkan data yang cukup tentang lawan yang akan mereka hadapi, Ahmad dan kawan-kawannya diajak kembali ke apartemen oleh pak Lukman. Sesampainya di apartemen pak Lukman mengadakan sebuah rapat.

"Tadi sudah kalian tes lapangan ya robotnya. Sepertinya gerak belok robot kita masih kurang cepat, coba dibikin algoritmanya agar bisa lebih cepat. Juga lakukan perbandingan jarak agar mendahulukan untuk memadamkan api terdekat. Tadi saya lihat musuh paling kuat adalah tim robot tuan rumah. Kalian sudah mencatat keunggulan mereka kan. Kalian harus mampu mencari poin agar kalian mampu mengalahkannya. Nah, sekarang ayo bekerja di waktu yang sempit ini. Bismillah," terang pak Lukman panjang lebar sekaligus memberi semangat kepada tim bimbingannya.

Tanpa membuang waktu lagi tim Ahmad segera bekerja mengejar waktu untuk melakukan perbaikan algoritma program serta memperbaiki kekurangan robotnya dalam menghadapi tantangan di arena. Ahmad sebagai penanggung jawab program memberikan briefing singkat pada teman-temannya dan membagi tugas. Masalah hardware dan rangkaian elektronika hanya dicek sesaat untuk memastikan kondisi robot benar-benar prima untuk perlombaan. Setelahnya mereka fokus untuk memperbaiki algoritma program agar robot bisa memenangkan pertandingan.

Lewat tengah malam tim Ahmad masih sibuk dengan coding-annya.
"Kayaknya malam ini kita nggak boleh tidur nih," ujar Hari sambil mengucek matanya yang mulai mengantuk.
"Tadi pak Lukman keluar katanya mau mbelikan makanan dan kopi," Deni menjawab sambil meregangkan badan. Ahmad begitu fokus dengan pekerjaannya sehingga tidak mempedulikan obrolan kawan-kawannya.
"Eh lihat Samsul, diam-diam matanya merem," ujar Deni, ide usil mampir di benaknya. Dia mengambil spidol lantas menggambari muka Samsul, Hari tertawa cekikikan, Ahmad hanya geleng-geleng kepala.

Kepala Samsul makin tertunduk mengenai laptopnya, dia pun terbangun lantas mengelap iler.
"Duh aku tertidur, sorry mas, capek banget rasanya," ujar Samsul sambil mengucek matanya.
"Cuci muka sono biar nggak ngantuk," ujar Hari sambil menaham tawa. Samsul pun berjalan sempoyongan menuju kamar mandi. Di kamar mandi dia baru akan mencuci muka di wastafel yang dilengkapi kaca, dia langsung berteriak.
"Sapa yang coret-coret mukaku? Pasti mas Deni ya?" ujarnya sambil berjalan menuju Deni.
"Kamu kok langsung tau sih?" tanya Deni sambil berlari menghindari serangan Samsul yang sudah memegang spidol di tangannya.
"Nggak mungkin mas Hari atau mas Ahmad, di sini yang suka usil cuma sampeyan," ujar Samsul sambil mengejar Deni, Hari dan Ahmad tergelak, seketika ngantuk mereka hilang. Sebelum sempat melakukan pembalasan, pak Lukman membuka pintu, Samsul segera berlari ke kamar mandi membersihkan mukanya yang penuh coretan. Deni yang merasa terselamatkan segera duduk kembali di depan laptopnya. Pak Lukman membawakan snack dan minuman, Ahmad dan teman-temannya segera menyerbu makanan yang datang.

Keesokan harinya Ahmad dan timnya sudah siap menghadapi perlombaan. Semalam mereka hanya bisa tidur sekitar dua jam, satu jam sebelum subuh, dan satu jam setelah shalat subuh. Sekitar jam 6 mereka harus kembali bersiap untuk lomba yang akan dimulai pukul 8. Setelah bersih diri bergantian mereka menyiapkan robot sejenak, berkemas, lantas berangkat. Mereka mampir sarapan sebentar lalu segera menuju arena perlombaan. Mendadak arena menjadi penuh dengan peserta dan supporter-nya yang kemungkinan baru menyusul hari ini. Tim tuan rumah tentunya yang paling ramai pendukungnya.

Ahmad dan\ kawan-kawannya menata segala keperluan, lomba babak penyisihan pun dimulai. Babak pertama tim PENS melawan tim dari Jogja. Tim Ahmad bisa melewati rintangan dengan cepat dan memadamkan api yang ditempatkan di beberapa sudut labirin. Babak pertama PENS menang, Ahmad dan kawan-kawannya bersorak gembira. Mereka segera mengambil baterai robot dan melakukan pengisian ulang, tak lupa mereka mengecek kondisi robot agar siap di pertandingan selanjutnya. Setelah pertandingan beberapa tim lain di babak penyisihan selesai, tibalah babak perempat final. PENS berhadapan dengan tim ITB. Robot dari ITB cukup kuat, kecepatan robot hampir sama dengan robot PENS. Namun sepertinya robot PENS lebih unggul di algoritma pencarian dan deteksi panas api. Kemenangan pun diperoleh oleh Ahmad dan kawan-kawannya, mereka sangat bersyukur karena kali ini lawan mereka cukup berat.

Babak final pun tiba, tim dari PENS berhadapan dengan tim tuan rumah yakni UI. Ahmad dan kawan-kawannya sangat tegang selama pertandingan. Robot dari UI memiliki kecepatan dan algoritma pencarian yang seimbang dengan robot PENS. Kedua robot bersaing memadamkan api yang diletakkan di ruang terpisah dalam labirin rumit dengan banyak tikungan. Rintangan demi rintangan mereka lewati, dan robot PENS pun juara dengan selisih waktu hanya sekian detik. Ahmad segera melakukan sujud syukur, dia dan timnya mengucapkan syukur yang tiada terkira, mereka merasa perjuangan selama ini tak sia-sia. Sungguh sebuah pengalaman yang sangat berkesan bagi Ahmad dan teman-temannya, mereka telah memperoleh sebuah prestasi membanggakan yang akan selalu terkenang sebagai sebuah kisah manis untuk masa depan.

https://www.youtube.com/watch?v=pQCQ-EKABhU

#Onedayonepost #ODOPbatch5 #Tantangan7&8

Tidak ada komentar:

Posting Komentar