Senin, 12 Maret 2018

Bintang 3 mm - Blinking

Blinking


EFIRO (EEPIS Fire Fighting Robot) adalah nama tim Ahmad dan kawan-kawannya, Hari, Deni, dan Samsul serta pak Lukman sebagai pembimbing tim. Sejak tim terbentuk mereka langsung bekerja menyusun target penyelesaian dan membagi jobdesk sesuai keahlian masing-masing anggota. Ahmad kebagian tugas sebagai programmer, Hari sebagai mekanik, Deni sebagai designer hardware, dan Samsul sebagai kru pembantu karena masih junior.

"Gimana Den, kamu kemarin sama Samsul uda dapat motornya?" tanya Hari selagi mereka berkumpul di basecamp.
"Belum nih, udah tiga toko tak datengi pada gak jual," jawab Deni setengah mengeluh.
Ahmad yang sedang asyik melanjutkan coding-an melepaskan tatapannya dari layar, "gimana kalo kita cari ke pasar loak? Besok aku luang siang, sapa yang bisa ikut?" usul Ahmad.
"Aku ada kuliah mas," sergah Samsul.
"Yaudah sama aku aja," Hari menengahi.

Keesokan harinya Ahmad dan Hari pun menjelajahi pasar loak guna mencari barang yang mereka butuhkan. Setelah berkeliling selama berjam-jam akhirnya barang yang dicari bisa ditemukan. Begitulah hari-hari Ahmad sejak berada di tim robot. Dia dan kawan-kawannya harus saling bahu membahu menyelesaikan jobdesk yang sudah disusun. Mereka juga harus pandai-pandai membagi waktu agar tugas kuliah tidak terkesampingkan. Tak jarang mereka harus lembur menahan kantuk, atau bahkan menginap di lab.

"Kita lagi butuh sensor nih, aku coba lihat di online kayaknya lebih murah," ujar Deni malam itu.
"Yaudah beli online aja, menurut timeline pekan ini semua komponen harus sudah terkumpul lho," sergah Hari mengingatkan.
"Jangan lupa coding-an masing-masing buruan dikerjakan ya, coding-anku buat controller sudah hampir selesai," Ahmad menambahkan.
Sebagai programmer utama dia sengaja membagi tugas dengan kawan-kawannya sehingga tidak terlalu berat. Mengingat banyak yang harus diprogram mulai dari controller, artificial intelligent, sensor, dan komunikasi data.

Menjelang deadline Ahmad semakin sibuk dengan pemrograman yang selalu diwarnai bug disana-sini. Begitu juga dengan Hari dan Deni yang masih menyelesaikan body robot dan rangkaian elektronikanya. Samsul sebagai pembantu umum selalu stanby dan siap menolong anggota tim yang membutuhkannya. Pak Lukman juga ikut menolong setiap proses dan membimbing step demi step pengerjaan robot mereka.

Di puncak kesibukan, Ahmad merasa kuliahnya mulai keteteran. Tim robot benar-benar menyita waktu, pikiran, dan tenaganya. Lab menjadi rumah keduanya, tak jarang pulang hanya numpang mandi dan makan. Terkadang mamanya mengeluh dengan rutinitas baru Ahmad.

"Maaf ma, aku nggak bisa ikut acara ke Jogja besok Sabtu. Kerjaanku di tim robot masih banyak, apalagi lomba sudah tidak lama lagi," jelas Ahmad panjang lebar kepada mamanya agar mau mengerti. Jika sudah begitu mamanya tidak bisa protes lagi. Beliau tau perjuangan dan pengorbanan anaknya adalah demi cita-cita dan masa depannya. Orang tua Ahmad hanya bisa mendoakan dan memberikan support agar segala impiannya bisa terwujud.

#Onedayonepost #ODOPbatch5 #Tantangan7&8

Tidak ada komentar:

Posting Komentar