Senin, 22 Januari 2018

Story About Me



Seorang wanita pendiam namun keras kepala, suka menyendiri tapi penuh obsesi, tidak mudah bergaul tapi suka memimpin, gabungan aneh antara plegmatis dan koleris. Ya, itulah gambaran singkat kepribadian saya. Alhamdulillah saat ini saya bangga dengan karunia yang saya miliki, sujud syukur kepada Allah atas hidup ini dengan segala lika likunya. Saya sempat minder dengan sifat pendiam saya, ketika kawan-kawan dengan mudahnya mengobrol haha hihi dan saling melempar joke tanpa henti, apalagi semasa SMP saya di kelas yang terkenal paling ramai. Kelas 3E SMPN 1 Kediri, itulah kelas saya, selama 3 tahun kami bersama, melalui masa remaja yang penuh suka cita. Saat SMP saya suka bersolek, tubuh masih langsing, wajah masih mulus tanpa jerawat. Saat itu saya belum mendalami agama sebaik sekarang, belum memiliki konsep bahwa pacaran itu dilarang dalam Islam, bahwa kita tidak boleh mendekati zina. Alhamdulillah walau saat itu saya tidak menyadarinya, sifat pendiam telah menyelamatkan saya dari yang namanya pacaran. Memang sesuatu yang kita anggap baik belum tentu baik di Mata Allah, dan sesuatu yang kita anggap buruk bisa jadi adalah baik di Mata Allah, subhanallah.

Masa SMA saya merupakan titik balik kehidupan yang sangat drastis bagi saya. Saat kelas satu di SMA N 2 Kediri, saya memiliki kawan dekat yang gaul, Nia namanya. Dia menjembatani saya untuk menjadi gaul juga, walaupun saya tetap dengan style pendiam. Pernah dia tiba2 berkunjung ke kosan saya lantas mengajak nonton bioskop hingga tengah malam, karena kemalaman saya pun menginap di rumahnya. Bagi saya itu merupakan sebuah kenakalan, namun saya senang bisa dekat dengan kawan2 sekelas. Menjelang kenaikan kelas sebuah kejadian menimpa saya, ibu meninggal dalam sebuah kecelakaan. Saya terpukul, dunia seakan gelap, saya sempat merutuki takdir, bertanya tanya, kenapa harus saya?

Saat itulah saya menemukan oase di kajian SKI, alhamdulillah luka saya karena kehilangan ibu menemukan pelipurnya. Kelas 2 SMA saya dan 2 orang adik saya ikut bulik, adik bapak saya. Di sana saya banyak belajar kehidupan yang sederhana, saya juga belajar mengaji, membetulkan makhroj dan tajwid yang masih belepotan dikala membaca Al Qur'an. Saat itu masih ada rasa tertekan di hati saya, namun saya mencari obat dengan semakin mendekatkan diri kepada Allah. Akhirnya saya pun memutuskan untuk berhijab, alhamdulillah bapak merestui keinginan saya. Saya ingat betapa luar biasa sambutan kawan2 saat saya memutuskan berhijab, saya bahagia dan menyadari bahwa saya tidak sendirian, ukhuwah Islam menjadi salah satu penolong saya. Akhirnya saya memutuskan aktif di SKI dan mengikuti kajian pekanan, itulah awal mula saya semakin mendalami Islam dan aktif untuk berdakwah di organisasi2 sekolah dan kampus saat saya sudah kuliah.

Kelas 3 SMA saya kembali kos agar bisa fokus mempersiapkan ujian akhir dan ujian masuk perguruan tinggi. Saya menjalani masa kelas 3 ini dengan santai, saya tidak mau tertekan. Maka tidak jarang saya ketiduran di kelas, walaupun itu hal yang salah, namun mata seolah tidak bisa ditahan lagi jika sudah mengantuk. Walaupun di kelas saya agak tertinggal, tapi saya menghabiskan waktu di kos dengan belajar. Belajar mengerjakan soal-soal sambil tiduran ditemani dengan cemilan, sungguh saat itu saya menjadi sangat gemuk,wkwkwk. Alhamdulillah perjuangan terbayar tunai, saya lulus dengan nilai memuaskan dan diterima di jurusan Teknik Informatika ITS tahun 2006. Sujud syukur padaMu ya Rabb atas segala karuniaMu.

Saya memulai kehidupan kuliah dengan rasa bangga dan syukur yang mendalam. Melewati masa ospek yang menantang namun mengasyikkan. Begitu memasuki masa perkuliahan, saya ternyata merasa kepayahan, programming menjadi momok terbesar bagi saya. Sempat terpikir untuk menyerah, tapi saya suka tantangan, saya lanjutkan kuliah walau pontang panting mengejar ketertinggalan, alhamdulillah saya bisa lulus walaupun molor 4 semester.

Namun yang paling berkesan di masa kuliah saya adalah keaktifan saya di organisasi-organisasi Islam. Saya aktif di kajian jurusan SITC sekaligus di JMMI sebagai tim puskom FSLDK. Saya sangat totalitas menjalankan amanah saya, saya bahagia sekali ketika bisa berkumpul dengan saudara seiman dan berjuang bersama menyusun agenda-agenda dakwah. Banyak pengalaman yang saya dapatkan saat menjalankan amanah di organisasi-organisasi keislaman. Saya melanglang buana berkeliling Surabaya bahkan saya sempat ke Tuban, Semarang, Madiun, Madura dan berbagai kota dalam rangka menjalankan amanah dakwah. Saya bertemu dengan orang-orang sholeh sholeha yang membuat saya terpana dengan berbagai kekerenan mereka. Saya belajar bagaimana memanajemen, bagaimana menjadi pemimpin, bagaimana membuat sebuah event, banyak sekali kenangan indah dan pengalaman berharga yang saya dapatkan. Bertemu dengan berbagai orang membuat saya semakin menyadari indahnya ukhuwah, menjalankan berbagai agenda dakwah membuat saya semakin meyakini bahwa Allah lah tujuan utama. Saya makin mencintai jalan dakwah hingga saya rela menjalankan amanah sebagai ketua departemen Keputrian JMMI 2008-2009.

To be continued

#TantanganODOP1 #Onedayonepost #ODOPbatch5

14 komentar:

  1. Wahhh mbak Zahra langsung garap #tantangan aja nihh hehehe

    BalasHapus
  2. Wah... namaku disebut. Hiii...
    Aku juga kehilangan salah satu orang tercinta, di masa kita punya banyak impian bersama...
    Inspired banget kak ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kehilangan itu menguatkan ya mbak, asal kita gak menyerah

      Hapus
    2. iya mbak,
      merindu dengan sabarnya.

      Hapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. Pengalaman hidup yang 'seru' mbak, salam kenal yaa

    BalasHapus
  5. MasyaAllah. Barakallah fiikum. Mbak bersama keluarga.

    BalasHapus
  6. Salam kenal, Mbak Leska.
    Tentang wanita pendiam, saya jadi teringat diri saya.Saya juga seperti itu mbk, pengen banget ngobrol banyak sama teman-teman tapi entah sulit sekali.
    Tapi alhamdulillah sedikit demi sedikit mulai berani bicara saat gabung beberapa komunitas.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak, sejak SMP saya bergabung di beberapa organisasi. Dan itu memang menolong sekali. Sekarang pun saya masih pendiam, tapi tidak pernah kekurangan teman, alhamdulillah :)

      Hapus
  7. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  8. Seru dan penuh liku, tetapi akhirnya menemukan sesuatu yg membuat mbak Leska menjadi luar biasa. Perjalanan hidup nemempa seseorang menjadi semakin mengetahui jati dirinya. Hebat, luar biasa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah terima kasih Pak Agus, tapi saya masih miskin prestasi Pak, semoga di ODOP bisa mulai mengukir prestasi di bidang kepenulisan ya pak💪

      Hapus