Masa SMA saya merupakan titik balik kehidupan yang sangat
drastis bagi saya. Saat kelas satu di SMA N 2 Kediri, saya memiliki kawan dekat
yang gaul, Nia namanya. Dia menjembatani saya untuk menjadi gaul juga, walaupun
saya tetap dengan style pendiam. Pernah dia tiba2 berkunjung ke kosan saya
lantas mengajak nonton bioskop hingga tengah malam, karena kemalaman saya pun
menginap di rumahnya. Bagi saya itu merupakan sebuah kenakalan, namun saya
senang bisa dekat dengan kawan2 sekelas. Menjelang kenaikan kelas sebuah
kejadian menimpa saya, ibu meninggal dalam sebuah kecelakaan. Saya terpukul,
dunia seakan gelap, saya sempat merutuki takdir, bertanya tanya, kenapa harus
saya?
Saat itulah saya menemukan oase di kajian SKI, alhamdulillah
luka saya karena kehilangan ibu menemukan pelipurnya. Kelas 2 SMA saya dan 2
orang adik saya ikut bulik, adik bapak saya. Di sana saya banyak belajar
kehidupan yang sederhana, saya juga belajar mengaji, membetulkan makhroj dan
tajwid yang masih belepotan dikala membaca Al Qur'an. Saat itu masih ada rasa
tertekan di hati saya, namun saya mencari obat dengan semakin mendekatkan diri
kepada Allah. Akhirnya saya pun memutuskan untuk berhijab, alhamdulillah bapak
merestui keinginan saya. Saya ingat betapa luar biasa sambutan kawan2 saat saya
memutuskan berhijab, saya bahagia dan menyadari bahwa saya tidak sendirian,
ukhuwah Islam menjadi salah satu penolong saya. Akhirnya saya memutuskan aktif
di SKI dan mengikuti kajian pekanan, itulah awal mula saya semakin mendalami
Islam dan aktif untuk berdakwah di organisasi2 sekolah dan kampus saat saya
sudah kuliah.
Kelas 3 SMA saya kembali kos agar bisa fokus mempersiapkan
ujian akhir dan ujian masuk perguruan tinggi. Saya menjalani masa kelas 3 ini
dengan santai, saya tidak mau tertekan. Maka tidak jarang saya ketiduran di
kelas, walaupun itu hal yang salah, namun mata seolah tidak bisa ditahan lagi
jika sudah mengantuk. Walaupun di kelas saya agak tertinggal, tapi saya
menghabiskan waktu di kos dengan belajar. Belajar mengerjakan soal-soal sambil
tiduran ditemani dengan cemilan, sungguh saat itu saya menjadi sangat
gemuk,wkwkwk. Alhamdulillah perjuangan terbayar tunai, saya lulus dengan nilai
memuaskan dan diterima di jurusan Teknik Informatika ITS tahun 2006. Sujud
syukur padaMu ya Rabb atas segala karuniaMu.
Saya memulai kehidupan kuliah dengan rasa bangga dan syukur
yang mendalam. Melewati masa ospek yang menantang namun mengasyikkan. Begitu
memasuki masa perkuliahan, saya ternyata merasa kepayahan, programming menjadi
momok terbesar bagi saya. Sempat terpikir untuk menyerah, tapi saya suka
tantangan, saya lanjutkan kuliah walau pontang panting mengejar ketertinggalan,
alhamdulillah saya bisa lulus walaupun molor 4 semester.
Namun yang paling berkesan di masa kuliah saya adalah
keaktifan saya di organisasi-organisasi Islam. Saya aktif di kajian jurusan
SITC sekaligus di JMMI sebagai tim puskom FSLDK. Saya sangat totalitas
menjalankan amanah saya, saya bahagia sekali ketika bisa berkumpul dengan
saudara seiman dan berjuang bersama menyusun agenda-agenda dakwah. Banyak pengalaman
yang saya dapatkan saat menjalankan amanah di organisasi-organisasi keislaman. Saya
melanglang buana berkeliling Surabaya bahkan saya sempat ke Tuban, Semarang,
Madiun, Madura dan berbagai kota dalam rangka menjalankan amanah dakwah. Saya
bertemu dengan orang-orang sholeh sholeha yang membuat saya terpana dengan berbagai
kekerenan mereka. Saya belajar bagaimana memanajemen, bagaimana menjadi
pemimpin, bagaimana membuat sebuah event, banyak sekali kenangan indah dan
pengalaman berharga yang saya dapatkan. Bertemu dengan berbagai orang membuat
saya semakin menyadari indahnya ukhuwah, menjalankan berbagai agenda dakwah
membuat saya semakin meyakini bahwa Allah lah tujuan utama. Saya makin mencintai
jalan dakwah hingga saya rela menjalankan amanah sebagai ketua departemen
Keputrian JMMI 2008-2009.
To be continued
#TantanganODOP1 #Onedayonepost #ODOPbatch5
Wahhh mbak Zahra langsung garap #tantangan aja nihh hehehe
BalasHapusMumpung lagi semangat kang Sanik
HapusWah... namaku disebut. Hiii...
BalasHapusAku juga kehilangan salah satu orang tercinta, di masa kita punya banyak impian bersama...
Inspired banget kak ^_^
Kehilangan itu menguatkan ya mbak, asal kita gak menyerah
Hapusiya mbak,
Hapusmerindu dengan sabarnya.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusPengalaman hidup yang 'seru' mbak, salam kenal yaa
BalasHapusMasyaAllah. Barakallah fiikum. Mbak bersama keluarga.
BalasHapusAamiin jazakillah mbak Hanum :)
HapusSalam kenal, Mbak Leska.
BalasHapusTentang wanita pendiam, saya jadi teringat diri saya.Saya juga seperti itu mbk, pengen banget ngobrol banyak sama teman-teman tapi entah sulit sekali.
Tapi alhamdulillah sedikit demi sedikit mulai berani bicara saat gabung beberapa komunitas.
Iya mbak, sejak SMP saya bergabung di beberapa organisasi. Dan itu memang menolong sekali. Sekarang pun saya masih pendiam, tapi tidak pernah kekurangan teman, alhamdulillah :)
HapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusSeru dan penuh liku, tetapi akhirnya menemukan sesuatu yg membuat mbak Leska menjadi luar biasa. Perjalanan hidup nemempa seseorang menjadi semakin mengetahui jati dirinya. Hebat, luar biasa
BalasHapusAlhamdulillah terima kasih Pak Agus, tapi saya masih miskin prestasi Pak, semoga di ODOP bisa mulai mengukir prestasi di bidang kepenulisan ya pak💪
Hapus