Kamis, 25 Januari 2018

Kisah Cinta Dua Semester


Di sebuah sudut suatu kelas, duduklah seorang gadis. Dia pendiam tak banyak bicara, hanya mengamati kondisi sekeliling sambil bergumul dengan pikirannya. Ada seseorang yang merebut perhatiannya, seorang pemuda yang memiliki kepribadian bertolak belakang dengannya. Seorang pemuda yang suka "cari perhatian", tanpa malu berbicara dengan keras mengeluarkan segala uneg unegnya. Dia lucu, dia gaul, dia menyenangkan, sayang gadis itu hanya bisa memperhatikan dalam diam, tersenyum dalam senyap.

Sang gadis selalu memperhatikan gerak gerik sang pemuda. Lama kelamaan perhatiannya pun disadari oleh sang pemuda. Tak diduga, pemuda itu mulai menaruh perhatian pula kepada gadis pendiam. Si gadis yang perasa, tentu saja sadar akan gerak gerik pemuda ini. Dia galau, antara menerima atau menghindar. Gadis ini, sudah cukup lama mengaji, dia tau bahwa pacaran itu tidak boleh dalam Islam. Akhirnya dia pun memilih diam seperti biasa, dan ketika pemuda itu mendekat, dia perlahan menghindar.

Kisah mereka berlanjut, walaupun hanya dalam diam ternyata kawan-kawan mereka mulai menyadari bahwa di antara mereka berdua ada rasa. Pernah suatu saat guru wali mereka menempatkan pemuda lain di sebelah si gadis karena ramai di kelas. Sang pemuda melempari kawannya dengan kapur, si gadis tertawa dalam hati, bisa saja dia menunjukkan cemburu. Menjelang kelulusan, guru wali mengadakan syukuran di rumahnya. Si gadis berangkat naik angkutan umum ke rumah sang guru. Acaranya ramah tamah dan pulangnya agak malam sekitar pukul 9, si gadis bingung bagaimana nanti pulang.

Si gadis sudah mengira, kawan kawannya akan kong kalingkong di belakang mencoba menjodohkannya dengan si pemuda. Maka gadis ini melakukan tindakan pencegahan, dia meminta seorang pemuda kawannya, yang dia kira tak punya rasa padanya, untuk mengantarnya pulang. Pemuda kawannya ini gaul pada siapa saja, jadi gadis ini merasa aman jika bareng dengannya karena tidak akan ada gosip setelahnya. Dan seperti dugaannya, saat menjelang pulang guru wali bertanya, "Yani, nanti pulang sama siapa?". "Bareng Andi pak", jawab si gadis. Sang pemuda yang dari tadi berusaha dekat-dekat dengan si gadis, nampak kecewa. Dalam perjalanan pulang pemuda itu membuntuti dari belakang, sungguh kasihan.

Diriwayatkan oleh Hakim, Khatib, Ibnu Asakir, Dailami dan lainnya; Rasulullah bersabda;

“Barang siapa yang jatuh cinta, lalu tetap menjaga kesucian dirinnya, menyembunyikan rasa cintanya dan bersabar hingga mati maka dia mati syahid.” Sungguh sangat beruntung orang yang mencintai dengan kesucian diri dan berlindung dari godaan syetan yang terkutuk. Tentunya orang yang menjaga cintanya yang suci hingga ia meninggal dunia.

Maka wahai para remaja, yang sedang jatuh cinta. Marilah kita simpan saja rasa itu di dada, karena jika kau mati dalam kondisi mencinta dan kau menyimpannya demi kesucian maka kau mati dalam kondisi syahid sebagaimana diriwayatkan dalam hadist di atas. Maka sungguh mulia orang yang mencinta, yang tetap menjaga kesucian dirinya. Janganlah kau perturutkan nafsumu, sangat ironi saat banyak berita berseliweran menceritakan tentang remaja yang hamil di luar nikah. Sedih, semoga tak terulang lagi, semoga kita dan keluarga kita selalu terjaga dari hawa nafsu yang menyesatkan, aamiin.

#TantanganODOP1 #Onedayonepost #ODOPbatch5

Note:
Hadits di atas derajatnya dha'if. Catatan dari mbak Ega Yutafia Dewi :
Sebenarnya tidak hanya hadist shahih saja yang bisa dijadikan dasar hukum. Hadist hasan bisa dipakai juga, asal tidak bertentangan dg hadist shahih.
Kalau masuk yang dha'if tidak boleh diamalkan dalam masalah aqidah atau hukum. Tapi boleh diamalkan dalam masalah fadhilah (keutamaan), targhib (mendorong pada kebaikan), tarhib (menakut-nakuti dari kejelekan), dan dalam mengemukakan kebaikan-kebaikan dengan syarat-syarat.

16 komentar:

  1. Untuk para Singelillah,kudu sabar dan tabah yaa kalo abis baca cerita ini hihihi 😁, jangan pacaran bnyak mudharatnya yaa kan kak

    BalasHapus
  2. Lebih baik hindari pacaran...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya itu maksud pesan saya dalam tulisan ini mbk :)

      Hapus
  3. teknik nulisnya menarik mbak, diawal dikasih cerita dulu terus terakhir dikasih dalil dan pesannya.

    BalasHapus
  4. Semua yg kita lakukan apapun termasuk tidak pacaran kalau karena Allah, insya Allah diselamatkan

    BalasHapus
  5. Kereen tulisannya mbakk..👍👍👍 iya memang banyak godaannya. Media yang mempertontonkan pacaran. Jadi remaja merasa jadi trend kalau pacaran 😁😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya miris liat remaja jaman sekarang.. Btw makasih apresiasinya :)

      Hapus
  6. Sudahi atau Halalkan saja.

    Keren mbak. 👍👍

    BalasHapus
  7. Menyimpan cinta.. Hmm, like tulisannya.

    BalasHapus