Minggu, 28 Januari 2018

One Day One Post


6 hari sudah aku lewati sejak tantangan One Day One Post (ODOP) dimulai. Alhamdulillah bahagia rasanya bisa bergabung di komunitas ini. Banyak sekali ilmu yang aku dapatkan tentang dunia kepenulisan. Aku si awam yang masih belajar, mencoba memahami dan mempraktekkan sedikit demi sedikit ilmu yang kudapat.

Tulis saja apa yang ada di pikiranmu, jangan terlalu banyak mikir. Itulah catatan pertama di Pra ODOP, perbanyak membaca dan teruslah menulis. "Ketika kita sudah bisa menulis semudah mengoles margarin di atas roti, maka saat itulah kita telah menemukan gaya penulisan kita", ujar Uncle Ik.

Kenapa kita harus menulis di blog, bukannya di medsos? Karena jika ditulis di medsos tulisan kita akan tenggelam oleh status-status kita. Di blog kumpulan tulisan kita menjadi lebih mudah diarsipkan dan dicari lagi saat dibutuhkan. Materi tentang blog ini disampaikan oleh bang Tran.

Bagaimana jika kita kehabisan ide? Tidak punya ide merupakan sebuah ide tulisan. Semua yang ada di sekitar kita merupakan lautan ide yang siap dirangkai menjadi kalimat-kalimat indah penuh makna. Jadi teruslah menulis hingga kau mampu menghasilkan sebuah karya yang bermanfaat.

Jadi inilah ikhtiarku untuk menjadi seorang penulis, belajar dan berlatih bersama komunitas ODOP. Aku ingin bisa membuat novel suatu saat nanti, alhamdulillah jika bisa diangkat menjadi sebuah film. Terlalu mulukkah? Tak apa, aku akan berproses ke sana, mungkin butuh bertahun-tahun untuk mewujudkannya. Bismillah..

#TantanganODOP1 #Onedayonepost #ODOPbatch5

2 komentar: